Rabu, 13 Mei 2009

Jamur Tiram: Jamur tiram dalam misi sosial

JAMUR tiram merupakan komoditas pertanian yang cukup prospektif. Namun karena belum memasyarakat, maka pemasarannya belum bisa meluas. Sedangkan kandungan gizinya cukup lengkap dan bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, jamur tiram bisa diolah menjadi berbagai jenis sajian istimewa, seperti sate, pepes, tongseng, gudeg, isi tahu atau lumpia, martabak dan sebagainya.

Seorang petani jamur tiram di Dusun Mredo Bangunharjo Sewon Bantul, M Hafid Jauhari sejak beberapa bulan silam membudidayakan jenis jamur ini. Saat ini, dalam sehari Hafid Jauhari mampu memproduksi sekitar 80 kg jamur tiram segar. Namun untuk pengembangan lebih lanjut, Hafid Jauhari mengaku masih membutuhkan mitra untuk pemasaran.
”Saat ini pemasarannya masih sebatas wilayah Bantul dan sekitarnya, baik untuk jamur segar, awetan dalam gelas plastik maupun yang sudah berupa olahan,” ujarnya. Untuk jamur tiram segar dan kemasan cup plastik sudah ada sertifikat Pangan/Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT) dari Dinas Kesehatan. Sementara untuk produk olahan, baik sate, pepes, kripsi dan yang lain, masih dalam proses sertifikasi PIRT.

Lahan budidaya jamur tiram milik M Hafid Jauhari, seluas sekitar 1.500 meter dengan belasan bilik. Setiap bilik berisi ratusan wadah media jamur tiram yang tertata rapi di rak. Secara bergantian, setiap hari dari bilik tersebut dipanen jamur tiram segar siap konsumsi.
Produksi jamur tiram, menurut M Hafid Jauhari melalui proses panjang. Terutama untuk menjaga kualitas dan higienitas jamur produknya agar aman dan sehat dikonsumsi. Demikian juga jamur tiram yang diolah, penyandang gelar dokter gigi ini mengaku selalu memperhatikan kualitas, higienitas serta citarasa.

”Untuk sate jamur, setiap hari kami mampu memasarkan hingga seribu tusuk. Belum lagi jenis olahan jamur tiram lainnya. Namun untuk jamur segar kami belum bisa memasarkan secara maksimal,” tambahnya, di lokasi produksi sebelah selatan SD Jurug.

Budidaya jamur tiram yang dilakukan, tak hanya semata untuk bisnis semata. Namun Hafid mengaku membawa misi sosial, yaitu ingin menyediakan lapangan kerja bagi warga sekitar.
Saat ini, baik untuk tenaga budidaya maupun pengolah jamur tiram, ia mampu merekrut tak kurang dari 24 orang tenaga kerja dari warga sekitar. Ia berharap, jika pemasaran lancar, tenaga kerja yang terserap bisa lebih banyak lagi.

Keberadaan tempat produksi jamur tiram tersebut, menurut Hafid Jauhari juga mendapat dukungan dari dukuh dan lurah setempat. Ia berharap dinas terkait, serta pihak lain yang ingin bermitra dalam hal pemasaran, dapat mendukung usaha yang digelutinya itu. (Can)-s

Sumber artikel: Kedaulatan Rakyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar