Jumat, 15 Mei 2009

Jamur Tiram: Jual Jamur Tiram Putih Segar & Kering

Supplier Jamur Tiram Segar dan Kering

Achmad Yusuf Telp : 031-81482299 / 087852339227
Demak Timur 6/15 Surabaya


Jamur tiram putih


Jual jamur tiram dalam kondisi segar dan kering dalam jumlah banyak serta kontinyu.

Juga menjual jenis jamur lainnya seperti kuping, merang, lingzhi, dll.

Menyediakan baglog untuk jenis jamur tiram,lingzhi,kuping dan lain-lain sesuai pesanan dan ketersediaan bibit.


Baglog jamur tiram


Syarat pemesanan jamur minimal 1 hari sebelumnya sehingga dalam kondisi yang betul-betul segar / fresh.


Jamur kuping


Kondisi packing dalam keadaan curah atau sesuai pesanan.

Harga tergantung jenis, jumlah pesanan dan lokasi pengiriman. Untuk pemesanan segera call: Achmad Yusuf 031-81482299 / 087852339227

Rabu, 13 Mei 2009

Jamur Tiram: Jamur tiram dalam misi sosial

JAMUR tiram merupakan komoditas pertanian yang cukup prospektif. Namun karena belum memasyarakat, maka pemasarannya belum bisa meluas. Sedangkan kandungan gizinya cukup lengkap dan bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, jamur tiram bisa diolah menjadi berbagai jenis sajian istimewa, seperti sate, pepes, tongseng, gudeg, isi tahu atau lumpia, martabak dan sebagainya.

Seorang petani jamur tiram di Dusun Mredo Bangunharjo Sewon Bantul, M Hafid Jauhari sejak beberapa bulan silam membudidayakan jenis jamur ini. Saat ini, dalam sehari Hafid Jauhari mampu memproduksi sekitar 80 kg jamur tiram segar. Namun untuk pengembangan lebih lanjut, Hafid Jauhari mengaku masih membutuhkan mitra untuk pemasaran.
”Saat ini pemasarannya masih sebatas wilayah Bantul dan sekitarnya, baik untuk jamur segar, awetan dalam gelas plastik maupun yang sudah berupa olahan,” ujarnya. Untuk jamur tiram segar dan kemasan cup plastik sudah ada sertifikat Pangan/Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT) dari Dinas Kesehatan. Sementara untuk produk olahan, baik sate, pepes, kripsi dan yang lain, masih dalam proses sertifikasi PIRT.

Lahan budidaya jamur tiram milik M Hafid Jauhari, seluas sekitar 1.500 meter dengan belasan bilik. Setiap bilik berisi ratusan wadah media jamur tiram yang tertata rapi di rak. Secara bergantian, setiap hari dari bilik tersebut dipanen jamur tiram segar siap konsumsi.
Produksi jamur tiram, menurut M Hafid Jauhari melalui proses panjang. Terutama untuk menjaga kualitas dan higienitas jamur produknya agar aman dan sehat dikonsumsi. Demikian juga jamur tiram yang diolah, penyandang gelar dokter gigi ini mengaku selalu memperhatikan kualitas, higienitas serta citarasa.

”Untuk sate jamur, setiap hari kami mampu memasarkan hingga seribu tusuk. Belum lagi jenis olahan jamur tiram lainnya. Namun untuk jamur segar kami belum bisa memasarkan secara maksimal,” tambahnya, di lokasi produksi sebelah selatan SD Jurug.

Budidaya jamur tiram yang dilakukan, tak hanya semata untuk bisnis semata. Namun Hafid mengaku membawa misi sosial, yaitu ingin menyediakan lapangan kerja bagi warga sekitar.
Saat ini, baik untuk tenaga budidaya maupun pengolah jamur tiram, ia mampu merekrut tak kurang dari 24 orang tenaga kerja dari warga sekitar. Ia berharap, jika pemasaran lancar, tenaga kerja yang terserap bisa lebih banyak lagi.

Keberadaan tempat produksi jamur tiram tersebut, menurut Hafid Jauhari juga mendapat dukungan dari dukuh dan lurah setempat. Ia berharap dinas terkait, serta pihak lain yang ingin bermitra dalam hal pemasaran, dapat mendukung usaha yang digelutinya itu. (Can)-s

Sumber artikel: Kedaulatan Rakyat

Selasa, 12 Mei 2009

Jamur Tiram: Jenis Jamur Pangan

Pernahkah Anda terkecoh, mengira yang Anda makan adalah ayam goreng tepung, padahal sebenarnya jamur tiram putih goreng tepung? Dari penampilan, keduanya tak tampak beda. Dari tekstur dan rasanya pun, mirip. Warna jamur tiram yang putih kekuningan dan tekstur yang lembut kenyal, tak ubahnya seperti potongan daging dada ayam.

Penyebabnya adalah kandungan protein jamur yang ditambah dengan glutamat dan nukleotida (penyedap rasa) alami yang tinggi. Hingga rasa gurihnya kuat, selezat produk-produk daging. Karena itu tak heran bila jamur sering digunakan para vegetarian untuk menggantikan menu daging mereka.

Jamur juga alternatif bagi mereka yang uang belanjanya pas-pasan, untuk memperbanyak volume masakan tanpa harus kehilangan kenikmatan rasa daging aslinya.

Tak Semata-mata Untuk Hidangan

Selain karena lezat, dewasa ini orang makan jamur juga karena pertimbangan kesehatan.Jamur mudah dicerna dan dilaporkan berguna bagi para penderita penyakit tertentu. Jamur merang, misalnya berguna bagi penderita diabetes dan penyakit kekurangan darah, atau bahkan dapat mengobati kanker. Banyak juga jamur-jamur seperti jamur-jamur Ganoderma yang memang dibudidayakan sebagai bahan obat.

Dibanding dengan daging, jamur memang punya nilai plus tersendiri. Daging sering bikin orang berkutat dengan masalah lemak atau kandungan kolesterol. Jamur sebaliknya, bebas kolesterol serta kaya serat vitamin dan mineral. Tak heran bila saat ini sering kita jumpai menu jamur menjadi lebih mahal dari pada menu daging. Seperti halnya pada menu mi ayam jamur yang lebih mahal dari mi ayam saja. Bahkan jamur dengan cita-rasa tinggi dan khasiat yang dikenal seperti halnya shitake, dapat mempunyai harga beberapa kali lipat lebih tinggi dari harga daging.

Tak hanya sebagai bahan campuran dalam menu, jamur sebagai "jamur nabati" telah semakin sering hadir sebagai bahan utama dalam menu kita. Pepes jamur, sate jamur, tumis jamur, keripik jamur, jamur lapis tepung, sup jamur, ehmmm...sungguh membuat air liur kita menetes keluar. Akan tetapi bila yang tersedia adalah sup "jamuran" (berjamur) ... maka akan lain lagi ceritanya.

Apa yang membedakan antara jamur yang kita makan dengan jamur yang tumbuh pada makanan basi? Lalu bagaimana dengan jamur yang tumbuh pada oncom, taoco, tempe, dan lain-lain? Samakah dengan jamur yang tumbuh liar di tempat bebas? Ada berapa banyak jenis jamur? Apakah semua aman untuk dikonsumsi? Tampaknya banyak hal yang menarik untuk kita kupas dari jamur ini.

Apakah Jamur Itu?

Jamur adalah kelompok besar jasad hidup yang termasuk ke dalam dunia tumbuh-tumbuhan yang tidak mempunyai pigmen hijau daun (khlorofil). Tetapi jamur berinti, berspora, berupa sel, atau benang, bercabang-cabang, dengan dinding sel dari selulosa atau khitin atau kedua-duanya. Pada umumnya jamur berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Secara taksonomi kelompok ini masuk dalam kerajaan fungi dengan beberapa kelasnya. Jamur mempunyai bentuk tubuh mulai dari yang sederhana yaitu satu sel atau uniseluler, kemudian bentuk serat atau filamen, sampai dengan bentuk lengkap seperti halnya jaringan lengkap pada tanaman biasa. Dari bentuknya sering jamur dikenal sebagai kelompok kapang(jasad renik) dan kelompok mushroom (supa).

Dari sisi kehidupannya, jasad ini dikelompokkan ke dalam 2 kelompok. Kelompok pertama dikenal sebagai jasad yang saprofitis yaitu jasad yang hidup dari jasad lain yang sudah mati ataupun dari sisa zat buangan seperti misalnya pada timbunan sampah, tanaman atau hewan yang telah mati, bahan makanan yang disimpan. Kelompok kedua, dikenal sebagai jasad yang parasitis yaitu yang hidup menumpang pada jasad lain yang masih hidup. Kelompok yang terakhir ini sering menimbulkan kerugian seperti halnya penyebab berbagai penyakit kulit.

Melihat dari berbagai bentuk kehidupannya, maka tidak mengherankan bila jamur dapat hidup kapan saja dan di mana saja, selama tersedia substrat yang dibutuhkan dan lingkungan yang menunjang. Kehadirannya di dalam kehidupan kita juga sangat beragam, entah mendatangkan kerugian atau keuntungan baik secara langsung maupun tak langsung.

Salah satu keberadaan jamur di lingkungan kita yang terasa sangat menguntungkan adalah keberadaan dalam dunia pangan. Telah kita singgung di atas jamur dapat menjadi makanan lezat. Jamur juga dapat membantu kita dalam pengolahan pangan seperti dalam pembuatan wine, taoco, tempe, tape, kecap, keju, dan banyak lagi.

Kegunaan lain, jamur dapat menjadi bahan obat seperti pada pembuatan antibiotik. Jenis penisilin, misalnya. Dan orang indian telah menggunakan jamur sebagai alat pertahanannya yaitu dengan memanfaatkan racunnya.

Secara tak langsung keberadaan jamur juga menguntungkan karena membantu kita dalam pelapukkan bahan-bahan di alam yang tidak kita gunakan lagi sehingga dapat terjadi recycle di alam ini. Di sisi lain, jamur dapat menyebabkan penyakit kerusakan pangan atau keracunan. Karena itu dengan mengenalnya lebih baik, kita dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dan memperkecil kerugian yang mungkin ditimbulkan.

Jenis Jamur Pangan

Mengingat begitu banyaknya jenis jamur yang ada, kita batasi pengenalan kita pada jenis jamur yang dikonsumsi sebagai bahan pangan . Jamur pangan umumnya merupakan jamur lapang atau jamur saprofit yang tumbuh spontan di lapang atau alam terbuka pada bahan-bahan yang mengalami pelapukan.

Jamur pangan ini dahulu diperoleh dengan cara mengumpulkan jamur yang tumbuh liar spontan yang tumbuh liar pada musim-musim tertentu (lembap-musim hujan). Saat ini telah banyak di antaranya dibudidayakan untuk kepentingan komersial.

Jamur merang (volvariella), jamur agaricus (champignon), jamur kuping (auricularia), jamur bulan (gymnopus), shitake (lentinus), jamur tiram atau mutiara (pleuterotus), merupakan jamur-jamur pangan yang banyak dikenal. Mereka sering juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti nama daerahnya. Sebagai contoh jamur merang atau paddy strow mushroom dikenal juga sebagai supa pare atau jajaban di Jabar. Jamur dami atau jamur kantung di Jateng atau kulat im bere atau im sere di Minahasa, kulat sagu atau kulat era di Maluku, dan banyak lagi. Demikian juga jamur tiram yang sering juga disebut sebagai jamur mutiara, jamur kayu, jamur shimeji, atau hiratake.

Untuk mengenal lebih baik jamur-jamur pangan ini, mari kita kupas lebih mendalam beberapa contoh jamur yang banyak kita temukan saat ini.

1. Shitake atau dikenal juga dengan nama Hoang-ko merupakan jamur yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Cita rasanya khas, terutama aromanya yang harum. Khasiatnya sangat oke, lo.

Jamur ini bertudung kecokelatan hingga cokelat gelap. Kadang berwarna merah kecokelatan dengan bintik-bintik putih di bagian atasnya. Diameter tudung antara 5-10 cm dengan tebal antara 2-6 cm. Tangkai berwarna putih kekuningan dan panjang 2-6 cm, dengan berat setiap jamur berkisar 10-30 gram. Jamur ini sangat terkenal di Jepang dan Cina.

Shitake mempunyai harga tinggi yang hanya dapat dikalahkan oleh jamur Black Truffles (Tuber melanosporum). Harganya sangat ditentukan oleh aroma yang dapat dihasilkan. Umumnya, jamur yang liar lebih mahal dibandingkan hasil budidaya karena cita rasanya yang yang dinilai lebih lengkap.

2. Jamur Tiram Putih adalah jamur yang hidup pada kayu-kayu lapuk, serbuk gergaji, limbah jerami, atau limbah kapas. Dinamakan jamur tiram karena mempunyai flavor dan tekstur yang mirip tiram yang berwarna putih.

Tubuh buah jamur ini menyerupai cangkang kerang, tudungnya halus, panjangnya 5-15 cm. Bila muda, berbentuk seperti kancing kemudian berkembang manjadi pipih. Ketika masih muda, warna tudungnya cokelat gelap kebiru-biruan. Tetapi segera menjadi cokelat pucat dan berubah menjadi putih bila telah dewasa. Tangkai sangat pendek berwarna putih.

Jamur ini sangat populer saat ini. Teksturnya lembut, penampilannya menarik, dan cita rasanya relatif netral sehingga mudah untuk dipadukan pada berbagai masakan. Budidayanya juga relatif mudah dan murah hingga sangat potensial dikomersialkan.

Selain jamur tiram putih ada pula beberapa jenis jamur tiram yang berbeda warna pada batang tubuh buahnya, yaitu P. flabellatus berwarna merah jambu, P. florida berwarna putih bersih, P. sajor caju berwarna kelabu dan P. cysridious berwarna kelabu.

3. Jamur Merang umumnya tumbuh pada merang atau jerami padi. Dapat dikatakan jamur populer ini menjadi pelopor popularitas jamur pangan di Indonesia. Jamur merang sangat dikenal masyarakat sejak dibudidayakan secara luas, sekitar dua dasa warsa yang lalu, terutama di Jawa barat.

Jamur merang banyak digunakan sebagai bahan baku pada berbagai masakan khas yang dikenal banyak kalangan di Indonesia sehingga timbul menu-menu baru yang khusus seperti mi ayam jamur, sup jamur merang, dan pepes jamur.

Tubuh jamur merang muda berwarna cokelat gelap sampai hitam dengan bentuk seperti telur. Tubuh jamur ini dilapisi sebuah selaput yang dinamakan selubung, yang sehari-hari dikenal sebagai kulit jamur. Ketika mulai tua, tudung akan mulai mengembang membentuk cawan. Diameter tudung jamur tua dapat mencapai 6.8 cm dengan warna putih keabu-abuan.

Sedangkan warna bilah-bilah di bawah tudung (lamella) mula-mula berwana putih kemudian menjadi merah muda seiring dengan pematangan spora. Jamur yang dikonsumsi umumnya adalah jamur yang muda, sebelum tudung berkembang.

4. Jamur Kuping merupakan jamur kayu yang paling lama dikenal sebagai jamur pangan. Siapa menolak kehadiran jamur ini pada kimlo atau tekwan? Jamur kuping disebut juga supa lember. Bentuknya seperti kuping, berwarna kecokelatan tua, banyak tumbuh liar bergerombol menempel pada pohon-pohon yang sudah mati, pohon tumbang, atau bahkan tumpukan kayu ,atau tiang-tiang pagar sekitar rumah.

Pada musim hujan, jamur ini dapat ditemukan dalam jumlah banyak hingga dapat berpikul-pikul dijual ke pasar. Saat ini jamur kuping telah banyak dibudidayakan seperti halnya pada daerah Wonosobo, yang setelah dikeringkan banyak diperdagangkan ke berbagai tempat di Indonesia.

Dikenal dua jenis jamur kuping, jamur kuping orang yahudi (A. auricula-judae) yang merupakan jenis jamur kuping yang paling umum di Indonesia, Malaysia, dan banyak lagi negara Asia lainnya. Jenis yang kedua disebut sebagai hed-bua (A. Polytricha) merupakan jenis yang banyak dibudidayakan di Cina, Thailand ,dan beberapa negara di kawasan Indocina lainnya.

Nilai Gizi & Manfaat

Jamur mempunyai nilai gizi tinggi terutama kandungan proteinnya (15-20 persen berat keringnya). Daya cernanya pun tinggi (34-89 persen). Sifat nutrisi (kelengkapan asam amino)yang dimiliki oleh jamur lebih menentukan mutu gizinya. Jamur segar umumnya mengandung 85-89 persen air. Kandungan lemak cukup rendah antara 1,08-9,4 persen (berat kering) terdiri dari asam lemak bebas mono ditriglieserida, sterol, dan phoshpolipida.

Karbohidrat terbesar dalam bentuk heksosan dan pentosan polimer karbohidrat dapat berupa glikogen, khitin dan sebuah polimer N-asetil glikosamin yang merupakan komponen struktural sel jamur. Khitin merupakan unsur utama serat jamur titam putih.

Jamur juga merupakan sumber vitamin antara lain thiamin, niacin, biotin dan asam askorbat. Vitamin A dan D jarang ditemukan pada jamur, namun dalam jamur tiram putih terdapat ergosterol yang merupakan prekursor vitamin D. Jamur umumnya kaya akan mineral terutama phosphor, mineral lain yang dikandung di antaranya kalsium dan zat besi.

Shitake juga dikenal sebagai bahan pangan yang mempunyai potensi sebagai obat. Jamur ini dilaporkan mempunyai potensi sebagai antitumor dan antivirus karena mengandung senyawa polisakaridayang dikenal dengan sebutan lentinan. Shitake juga dilaporkan dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan aktivitas eritadenin yang dimilikinya.

Kandungan asam glutamat pada shitake cukup tinggi. Asam amino tersebut berhubungan dengan cita rasa yang ditimbulkan sebagai penyedap makanan. Selain mempunyai kandungan asam glutamat yang tinggi, shitake juga mengandung 5 ribunukleotida dalam jumlah besar156,5 mg/100 gram.

Khusus untuk jamur kuping, di samping banyak sekali kegunaannya di dalam susunan menu makanan sehari-hari yakni sebagai pengganti daging, sebagai sayuran, dan sebagai "bahan pengental" (karena mempunyai lendir), juga mempunyai fungsi lain sebagai bahan penetral. Di dalam menu orang Tionghoa sejak dulu kala hingga saat ini, masih ada kepercayaan bahwa lendir pada jamur kuping dapat berkhasiat untuk menetralkan senyawa berbahaya yang terdapat dalam makanan. Karena itu, tidak heran pada jenis makanan yang terdiri dari banyak bahan pangan, selalu ditambahkan jamur kuping. Tujuannya, menetralkan racun jika ada dalam salah satu bahan tadi.

Jamur merang juga merupakan sumber dari beberapa macam enzim terutama tripsin yang berperan penting untuk membantu proses pencernaan. Jamur merang dapat juga dijadikan sebagai makanan pelindung karena kandungan vitamin B-kompleks yang lengkap termasuk riboflavin serta memiliki asam amino esensial yang cukup lengkap.

Artikel dari JamurKita.com

Jamur Tiram: Menu Favorit Vegetarian

Salah satu makanan favorit untuk seorang vegetarian adalah jamur. Dan ada banyak jamur untuk dijadikan pilihan menu pengganti daging, yang tentu saja nggak kalah lezatnya. Salah satunya jamur tiram, yang banyak banget manfaat, khasiat plus kandungan nutrisinya. Jamur tiram ini biasa disebut oyster mushroom, memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin B2, vitamin B1, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein. Untuk kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, sekitar 19-35 %. Jamur ini bisa dimasak dengan berbagai variasi menu bahan masakan, rasanya yang khas dan lezat membuat raja Mesir jaman dulu menyebutnya sebagai makanan dewa. Khasiat dari jamur tiram ini bisa mengurangi kolesterol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya.

Jika kita membeli jamur dalam bentuk segar, ada baiknya segera dimasak, atau simpan maksimal 1 hari saja didalam lemari es, karena jamur tiram ini mengandung banyak air, sehingga mudah busuk. Pastikan saat membeli warnanya masih putih bersih, teksturnya kering dan baunya tidak apek. Jika warnanya sudah agak kecoklatan, maka jamur tersebut sudah tidak layak konsumsi, dan jika dimasak rasanya dan aromanya tidak sedap. Jamur tiram ini bisa dimasak untuk campuran cap jay, cahjamur, sayur asem, sayur bening, oseng-oseng, pepes botok, bakmi dan jamur goreng.



Koloke JamurBerikut tips membuat koloke jamur tiram goreng, yang bisa dicoba didapur anda. Ambil 1 bungkus jamur tiram, cuci bersih dan peras, kemudian cincang halus. Protena kira-kira 1 sdm rendam dalam air panas, jika sudah mengembang, peras dan cuci, kemudian cincang halus. Campurkan jamur tiram dan protena yang sudah dicincang, aduk hingga rata, lalu tambahkan 3 sdm tepung, 1 sdt garam, penyedap mokucing 1 sdt, dan air sedikit saja, kira-kira 50 ml. Setelah semua tercampur rata, bentuk bulat-bulat dengan 2 sendok makan, dan goreng dengan api sedang hingga kecoklatan.

Untuk saosnya bisa digunakan saos botolan atau kreasi buatan sendiri. Caranya, siapkan 5 sdm saos tomat botol, maizena 1 sdt larutkan dalam 200ml air, garam, gula, penyedap, nenas, wortel dan timun secukupnya iris sesuai selera, bawang bombay 1 buah (cincang halus). Siapkan minyak, lalu tumis bawang bombay hingga harum, masukkan saos tomat, aduk, masukkan nenas, timun dan wortel aduk-aduk hingga sediit layu, lalu masukkan maizena yang sudah dilarutkan dengan air, aduk lagi. Tambahkan garam, penyedap mokucing, dan gula pasir, aduk hingga semua tercampur rata. Angkat dan dinginkan. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Sumber artikel: http://bayivegetarian.com

Jamur Tiram: Sayuran antiKolesterol

Jamur Tiram untuk Antikolesterol..!

Gizi.net - Khasiat jamur bagi kesehatan tubuh memang terbukti. Selain mengandung berbagai macam asam amino essensial, lemak, mineral, dan vitamin, juga terdapat zat penting yang berpengaruh terhadap aspek medis. Sejak berabad-abad lalu, jamur sudah menjadi makanan istimewa sehingga banyak orang menjadi penggemar.

Sudah turun-temurun masyarakat Jepang dan Cina melengkapi menu dengan jamur. Bukan saja kelezatan rasa, tetapi juga tinggi nilai gizinya. Orang Yunani kuno percaya, makan jamur menyebabkan seseorang menjadi lebih kuat dan sehat. Hasilnya mereka lebih kuat, berani dan perkasa. Firaun, Raja Mesir yang terkenal sangat keji, penghobi berat makan jamur. Saking istimewanya, raja itu menyebut jamur sebagai makanan para dewa.

Kandungan gizi

Tidak hanya menyedapkan, jamur mempunyai kandungan gizi cukup baik. Komposisi kimia yang terkandung tergantung jenis dan tempat tumbuhnya. Dari hasil penelitian, rata-rata jamur mengandung 19-35 persen protein. Dibanding beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), ia berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, sekitar ada sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Yang istimewa 72 persen lemaknya tidak jenuh, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4-24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet.

Hasil studi di Massachusett University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam Nicotinat, Pantothenat, dan biotin (Vitamin B) masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Center menyebutkan bahwa jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratake sebagai jamur obat), mengandung protein (19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asam amino, vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit C dan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, dan antioksidan.

Para peneliti dari Ujagar Group (India) menyampaikan, bahwa jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus dengan alasan: 100 persen sayuran dan bersih; mengandung protein tinggi dan kaya vitamin-mineral; rendah karbohidrat, lemak dan kalori; bagus untuk liver, pasien diabetes, dan menurunkan berat badan; berserat tinggi membantu pencernaan; antiviral dan antikanker; mudah memasaknya dan mudah dicerna; dan jamur tiram merupakan jamur yang paling enak rasanya dibanding jamur pangan lainnya.

Dari hasil penelitian Departemen Sain, Kementerian Industri Thailand, jamur tiram (Oyster mushroom) mempunyai kandungan: protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen, abu 1,14 persen. Per 100 gram jamur tiram segar, mengandung 45,65 kalori, 8,9 miligram (mg) kalsium, 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B-1, 0,75 mg vitamin B-2, dan 12,40 mg Vitamin C. Jamur juga mengandung folic acid yang cukup tinggi, konon mampu menyembuhkan anemia.

Sebagai perbandingan, tempe yang terbuat dari kedelai yang kaya serat dan juga sebagai sumber berbagai nutrien seperti calsium, Vitamin B, dan besi, mempunyai kandungan sebagai berikut: kalori 204, protein 17 gram, lemak 8 gram, karbohidrat 15 gram, calium 80 mg, Fe (Besi) 2 mg, dan Zn 0,2 mg.

Bisa dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram dan Vitamin C-nya juga 0,0 gram. Maka, kandungan gizi jamur masih lebih komplet sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.

Antikolesterol

Disebutkan bahwa para peneliti penyakit kanker menyarankan bahwa sebaiknya manusia mengonsumsi daging merah tidak lebih dari tiga ons per hari atau kurang dari itu. Daging tersebut adalah daging sapi, kerbau, kambing, dan babi yang dapat menyebabkan risiko lebih tinggi sebagai penyebab kanker usus, dan juga kemungkinan payudara, prostat, pankreas, perut, dan kanker ginjal. Kecil kemungkinan terkena kanker apabila mengonsumsi ayam dan ikan, dan untuk beberapa kasus malahan dapat melawan kanker. Sehubungan dengan hal itu, untuk yang senang mengkonsumsi burger disarankan untuk diselang-seling dengan ayam, seafood, sayuran, dan jamur (Anonympus, 1999).

Saat ini beberapa jamur digunakan sebagai obat untuk melawan kolesterol, kanker, dan AIDS. Senyawa aktif jamur yang terkandung dikabarkan dapat sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat membunuh serangga dan nematoda. Pada tahun 1960, para peneliti berhasil menemukan pengaruh beberapa jamur sebagai antitumor. Komponen aktif yang dimaksud adalah polysaccharida, dan khususnya adalah Beta - D - Glucans. Sebagai standardisasi produk dari jamur tiram (Plurotus ostreatus dan P. eryngii) disebut Plovastin yang dipasaran sebagai suplemen penurun kolesterol. Komponen aktif dari Plovastin adalah statin, secara baik menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia (Itzkovich, 2001).

Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava tentang "Natural products with hypolipemic and anti oxidant effect". Telah dilakukan studi pada sebuah grup dengan 57 laki-laki: perempuan = 1:1, usia setengah umur, dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama satu bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulan, secara statistik sangat menjanjikan, yakni kolesterol dan serum turun 12,6 persen dan triglycerol turun 27,2 persen. Jamur tiram juga mempunyai efek antioksidan dengan turunnya hasil peroksidasi di dalam eritrosit.

Beta-1,3/1-6-Glucan secara alami berasal dari polysaccharida yang secara intensif dipelajari sejak tahun 1950 sebagai antitumor dan perangkat immunostimulating (pemicu kekebalan). Pleuran adalah Beta- 1,3/1-6-Glucan diisolasi dari jamur tiram yang mempunyai kandungan polysaccharida tinggi, biasa digunakan untuk cream, salep, suspensi, dan bedak untuk perawatan wajah di dunia oleh peneliti dan perusahaan kosmetik untuk formulasinya (Contoh; Estee Lauder dan Clinique). Konsentrasi 0,5-2,00 persen. Perawatan wajah ini berguna untuk mengikat air, melembabkan kulit dan anti-inflamasi. Percobaan pada 121 pasien berjerawat kronis, diberikan setiap hari selama 21 hari, hasilnya 73,5 persen kondisinya membaik, 18,2 persen sembuh total (Kuniak et al, 1995. Faculty of Pharmacy and STV, Batislava, Slovak Republic in Beta Glucan Health Center, www.glucan.com/therapy 2002).

Sumber: Kompas, Jum'at 30 Agutus 2002

Senin, 11 Mei 2009

Jamur Tiram: Prospek Bisnis Olahan Jamur Tiram

Siang hari itu, meluncur dari Jawa Timur memasuki perbatasan dengan Jawa Tengah. Sesaat setelah melewati kota kecamatan Banaran, dipinggir jalan ada sebuah papan penunjuk kecil yang bertuliskan ”Tempat Budi Daya Jamur Tiram Pak Tafiv”. Panas-panas begini, minum es sambil ditemani keripik jamur tiram, pasti asyik. Tidak salah bila mampir sejenak ke tempat Budi Daya Jamur Tiram milik Tafiv, karena selain mengembangkan budidaya jamur tiram, ia juga melayani pengolahan jamur tiram menjadi berbagai aneka masakan.

Saat tiba, Pak Tavif menyambut dengan senyumnya yang khas. Bapak dua anak ini masih tetap ramah seperti dulu. Tampak di samping rumahnya, ada beberapa orang pekerja yang sedang membungkus serbuk gergaji, media untuk membudidayakan jamur tiram. Layaknya tuan rumah yang baik, Pak Tavif mempersilahkan duduk di kursi tamunya. Ia memang tidak membuka rumah makan, Namun setiap saat menu jamur tiram istimewa racikan istrinya bisa disajikan bila memesan terlebih dahulu

Sesaat kemudian istrinya menyuguhkan es teh yang telah dipesan. Mak nyes, nikmat rasanya, tenggorakan di guyur dengan teh dingin. Istri Tafiv dibantu dengan pembatu-pembatunya kemudian menyuguhkan berbagai menu masakan. Dalam sekejap diatas meja telah tertata berbagai macam menu masakan, ada sembilan menu kalau tidak salah. Sekilas tak tampak bila menu masakan yang ia sajikan berasal dari jamur. Dari aromanya bisa ditebak bila masakan ini pasti lezat. Aroma sedapnya membuat tak sabar untuk menyantapnya. Pilih yang mana ya? tangan ini secara reflek langsung mengambil salah satu menu, yakni keripik jamur, menu spesial Pak Tavif. Renyah dan gurih.

Salah satu menu lainnya, nampak dibungkus dengan daun pisang. Saat bungkusnya dibuka, langsung tercium aroma sedapnya. Saat disantap, lezatnya terasa mengigit di lidah. ”Yang ini namanya garang asem jamur” terang Tafiv. Cita rasanya, mirip dengan daging ayam. Yang jelas, bumbunya pas. ”Semua masakan ini tidak ada yang menggunakan vetsin atau bahan kimia lainnya, semua memakai bumbu tradisional, biar alami dan lebih baik bagi kesehatan” lanjutnya.

Ternyata, jamur tiram bisa dibuat menjadi berbagai menu sajian. Selain garang asem dan keripik, jamur bisa diolah menjadi gulai jamur, pepes, rica-rica, lumpia, bothok dan masih banyak lagi resep milik istri Tafiv. Untuk mengolah menjadi makanan yang lezat, istri Tafiv mempunyai resep khusus. ”Agar rasanya empuk dan gurih, sebelum di olah menjadi menu yang diinginkan, terlebih dahulu, jamu yang baru dipetik harus di cuci bersih dan dikukus” terang ibu dua anak ini.

Resep masakan jamur tiram miliknya telah disuguhkan ke berbagai tamu, termasuk tamu yang berkunjung ke Pemerintah Kabupaten Sragen. ”Sewaktu Pemkab kedatangan tamu dari Papua, kami juga mendapat pesanan menu-menu makanan yang berasal dari jamur untuk disuguhkan” ungkapnya. Menurutnya, ia telah beberapa kali mendapat pesanan dan Pemkab untuk membuatkan menu-menu masakan yang terbuat dari jamur tiram.

Tafiv tidak hanya menerima pesanan dari Pemkab Sragen saja, sering kali ia kewalahan menerima banyaknya pesanan, baik dari warga sekitar ataupun dari mana saja yang telah mengenal jamur miliknya. Harganya sangat murah bila dibandingkan dengan rasanya yang khas dan lezat. Untuk sebungkus garang asem jamur misalnya, ia jual seharga Rp.4.000. Sementara untuk sebungkus pepes dijual Rp. 3.000, Bothok Rp.2.000 ribu, lumpia Rp.1.500, rica-rica Rp. 2.000 dan untuk keripik jamur satu onsnya ia jual seharga Rp. 20.000,-.

Kini, ia berencana untuk mengembangkan terus usahanya. ”Karena kami sering kewalahan menerima banyaknya pesanan, kami akan berusaha mengembangkan terus budidaya jamur dan mungkin akan mengembangkan sampai produksi pengolahan makanan yang berasal dari jamur tiram” pungkasnya. Setelah puas dengan masakan jamur olahan istri Tavif, perjalanan dilanjutkan. Sepasang suami istri ini mengantar kepulangan dengan lambaian tangannya. (Hart – Humas)

Selasa, 03 Maret 2009

Jamur Tiram : Jamur Goreng kentucky

Jamur Goreng kentucky

Aneh bagi orang awam yang belum merasakan kelezatan menu ini ,tapi bagi yang pernah mencoba pasti ketagihan jadi nggak ada salahnya anda mencoba kelezatan masakan olahan dari jamur tiram putih segar ini. Disamping lezat ternyata menu ini banyak mengandung gizi yang tidak dimiliki jenis sayuran lain.

Perpaduan tekstur daging jamur ini seperti daging ayam atau seperti daging udang. Yang penting harga bisa terjangkau dibanding kelebihan kandung an gizinya yang sangat tinggi,cuma Rp 3.500,-/potong.

Pengusaha jamaah JIP surabaya ini tampaknya mulai getol menekuni usaha masakan jamur tiram ini. Berlokasi di Keboan sikep-Gedangan Sidoarjo yang sekilas tidak menunjukkan nilai yang terlalu strategis namun kelezatan masakan ramuannya ini mengundang orang-orang datang memesan menu yang satu ini. Yudi yang dari awal maju-mundur memulai usaha pinggiran ini sekarang tampaknya akan mengembangkan sayap usaha ‘kecil-kecilan’ ini.

Berbekal keyakinan pada Alloh serta mau ikhtiar ekstra untuk mendapatkan sesuatu yang ekstra tampaknya mulai membuahkan hasil. Yang jelas Pak Yudi ini tidak pernah lupa shodaqoh. Biar tambah lancar katanya.

Pingin coba kelezatan jamur kentucky?bisa langsung hubungi pak Yudi di 081330430475 atau datang langsung di tempat jualannya di alamat di atas.

Kamis, 26 Februari 2009

Jamur Tiram: Nilai jual Jamur Tiram

Selain lidah buaya yang kini telah menjadi ikon Pontianak, Kota Khatulistiwa juga mempunyai potensi agrobisnis lainnya yang juga memiliki prospektif dan nilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan. Selamat datang calon trademark baru Kota Pontianak, jamur tiram khatulistiwa.

Ribuan baglog tersimpan berjejer di dalam sebuah ruangan. Ada sekitar lima baris. Satu baris tersimpan 480 baglog. Baglog yang berisi serbuk kayu itu tidak lagi berwarna cokelat. Sekujurnya telah berwarna putih.

Di ujung baglog itu tumbuh buah yang membesar dan bewarna putih. Seperti tiram. Umurnya sekitar 30 hari. Ya, itulah jamur tiram yang bahasa latinnnya disebut Pleurotus ostreatus.

Jamur-jamur tersebut siap dipanen. Sang petani, Wasis Krisnadi, memetiknya dengan tangan. Dia dibantu oleh dua pekerja lainnya. Setelah memanen jamur itu, ruangan tersebut disemprotnya dengan air hujan. Hal itu dilakukan untuk menjaga kelembaban ruangan.

Kelembaban merupakan syarat mutlak dalam masa pemeliharaan jamur. Selama masa pemeliharaan suhu dan kelembaban harus berkisar 20-22 derajat celcius dan kelembaban 95-100% dengan cara pengembunan kumbung. Ada alat khusus yang bisa memantau kelembabab itu yang digantungkan Krisnadi di dalam ruangan.

Awalnya coba-coba

Pria yang pada 21 Oktober nanti genap berusia 26 tahun ini pada awalnya hanya bermodalkan coba-coba untuk mengembangkan jamur tiram ini. Alumnus Universitas Gajah Mada Fakultas Kehutanan ini dari awal memang berniat untuk mencari sesuatu yang baru untuk dikembangkan. Berwiraswasta dengan berbudidaya jamur menjadi pilihannya.

Sempat berhenti usaha pada pertengahan tahun 2007 lalu, kini Krisnadi mulai giat lagi membudidayakan jamur pada awal tahun 2008 hingga sekarang. Hasil budidayanya kini semakin terkenal. Beberapa restoran dan hotel mulai menjadi rekanannya. Jamur tiram yang dilabelinya bernama ‘Mushroom Prima Pontianak’ ini juga dijual di beberapa supermarket di kota ini.

Karena jumlah produksinya yang belum terlalu massal, pria lajang kelahiran Sambas ini mengaku kewalahan meerima pesanan jamur. “Ini peluang yang sangat bagus,” katanya.

Dibantu empat pekerja, Krisnadi menjalankan budi daya jamur tiram ini di Parit Pangeran Dalam, Jalan Budi Utomo Kecamatan Pontianak Utara. Ia juga mulai aktif mengikuti pameran-pameran di kota ini untuk lebih mengenalkan hasil budidayanya.

Kita masih dalam kapasitas kecil, belum besar,” katanya. Bagaimana dengan perhatian pemerintah untuk menunjang usahanya? Ia mengaku pernah sekali mendapatkan bantuan dari Pemprov Kalbar melalui Badan Pemuda Olahraga dan Pemberdayaan Perempuan. Bantuan itu dikelola olehnya untuk membuat ruang inokulasi.

Modal kecil

Untuk membudidayakan komoditas pertanian yang prospektif dan memiliki nilai ekonomis tinggi ini ternyata tidak memerlukan biaya yang cukup besar.

Untuk budi daya plasma, di mana hanya memerlukan pengerjaan inkubasi dan proses pemeliharaan diperlukan modal awal sekitar Rp7 juta hingga Rp9 juta. “Baglog yang sudah ditularkan bibit miselium (inokulasi) tinggal beli saja. Kami juga menyediakannya,” katanya.

Sedangkan untuk berbudidaya jamur tiram dari proses awal dengan kapasitas 3.000 baglog, diperlukan dana sekitar Rp15 hingga Rp20 juta. “Seperti usaha yang kami rintis ini, dana yang dikeluarkan sekitaran Rp20 juta,” katanya.

Omzet perhari yang dia dapatkan berkisar Rp110 ribu. Setiap hari, dia bisa memanen sekitar 3 kg jamur tiram. Harga jamur di pasaran yang sangat tinggi, menjadi keuntungan tersendiri untuk budidaya ini. Satu kemasan jamur dengan berat 2 ons dijual dengan harga Rp7.500.

Budidaya jamur tiram secara profesional banyak dilakukan para petani di Pulau Jawa termasuk daerah Sunda. Berbagai jenis jamur yang dikenal dan umum dikonsumsi masyarakat adalah jamur tiram, jamur Campignon (jamur kancing).

Mengonsumsi jamur diketahui banyak manfaatnya. Beberapa khasiatnya sebagai obat anemia, memperbaiki gangguan pencernaan, mencegah tumor, kanker, hipertensi, dan kencing manis serta dapat menurunkan kadar kolesterol.

Bahkan Ibnu Sina, bapak ilmu kedokteran, banyak menggunakan jamur pada resep pengobatan penyakit berbahaya,” kata Krisnadi. Disamping menjaga vitalitas (afrodiziak) baik untuk laki-laki maupun perempuan, jamur juga membantu mengatasi kekurangan gizi karena kaya akan vitamin.

Jamur juga dikenal mengandung berbagai macam asam amino yang bermanfaat bagi tubuh seperti leusine, isoleusine, valine, lysine, tritophan, treonine, methionine, phenylalanin dan Histidin. “Karenanya jamur disebut juga sebagai makanan para Dewa,” kata alumnus SMAN 1 Pontianak ini.

Salah satu makanan alternatif bagi para vegetarian karena rasanya seperti daging ayam ini juga banyak diekspor ke negara seperti Singapura, Taiwan, Jepang dan Hongkong.

Jamur Tiram: Teknik Pengeringan Jamur Tiram

Indonesia sangat kaya akan akan hasil sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, susu, dan daging. Semua jenis makanan ini mudah rusak selama perjalanan. Selama proses penyimpanan, sayuran segar berlangsung perubahan kimiawi yang akan mengubah penampilan, city rasa- dan kualitasnya. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh enzim. Salah satu cara untuk menjaga sayuran tetap segar dalam waktu yang relatif lama yaitu dengan menekan aktivitas enzim. Dalam hal inimelalui proses pengeringan.

Jamur merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki bentuk, warna sangat beragam dan rasa yang lezat jika dimasak. Jamur tiram merupakan salah satu tumbuhan yang hidupnya sapropit. Jamur tiram ini mudah rusak jika terlalu lama disimpan di udara terbuka, walaupun dalam lemari pendingin. Jamur akan lebih lama jika disimpan dalam keadaan kering (Sumoprastowo, 2000). Jamur yang di simpan dalam keadaan kering tahan sampai 1 tahun.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pengeringan jamur tiram dengan menggunakan oven gelombang mikro (microwave oven), meliputi penurunan kadar air, laju pengeringan, rehydrasi ratio, dan perubahan suhu selama proses pengeringan dan menentukan mutu hasil pengeringan jamur tiram dengan menggunakan oven gelombang mikro (microwave oven). Selain itu juga bermanfaat untuk memberikan informasi tentang pengeringan jamur tiram untuk meningkatkan kualitas penyimpanan dan peningkatan nilai ekonomi m asyarakat.

Penelitian yang dilakukan pada bulan Maret 2006 sampai Juli 2006, bertempat di Laboratorium Energi dan Elek-trifik-asi Pertanian (EEP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bahan yang digunakan adalah jamur tiram (Pleurotus ostreatus), yang diperoleh dari Teaching Farm Jamur Pangan, Institut Pertanian Bogor. Peralatan yang dipergunakan antara lain: Oven gelombang mikro (Microwave oven) merk Elextrolux tipe EME 1920, kisaran Jaya 80-800 Watt input tegangan 220-
~y tegangan 230Volt, timbangan digital merk AND tipe EK 1200A kapasitas 1200 g x 0.1 g, oven pengering (Dryer) merk IKEDA RIKA tipe SS-240 D (220 V, 8 A), thermocouple, wadah pelastik, Hybrid recorder, dan cawan.

Metoda yang digunakan yaitu dimulai dari pembersihan jamur segar, di blanching, ditiriskan, kemudian dikeringkan dalam oven gelombano, mikro. Bahan sebelumnya ditimbang terlebih dahulu untuk menentukan kadar air awal, kadar air akhir setelah dikeringkan, dan pengukuran rehidrasi ratio. Parameter yang diukur yaitu massy bahan meliputi massy awcl dal-, massy akhir bahan yang menjadidasar perhitungan kadar air bahan, pengukuran kadar air bahan meliputi kadar air bahan awal dan kadar air akhir bahan. Penentuan kadar air dilakukan dengan metoda oven, pengukuran suhu meliputi suhu bola kering dan suhu bola basah ruang microwave, suhu permukaan bahan dan suhu lingkungan, nilai rehidrasi dilakukan pada jamur tiram, dengan merendam pada air pangs dan air dingin. Dan pengujian mutu akhir hasil pengeringan.

flash penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa pada daya 80 Watt dihasilkan rendemen yang tinggi dibandin-k-an pada daya 160 Watt dan 240 Watt serta hasil pengerin-annya seragam. Meskipun suhu rata-rata tinggi tetapi masih di bawah batas suhu yang direkomendasikan yaitu dibawah 70T (Witi, 1990). Selan . utnya penelitian menggunakan daya 80 Watt dan diterapkan dengan menerapkan metoda perbedaan waktu untuk menentukan waktu tercepat dan terbaik untuk pengeringan jamur tiram (Pleurotus ostereatus) dengan menggunakan gelombang mikro.

Metoda I menggunakan waktu 80 menit dan dihasilkan kadar air yang masih tinggi dan laju pengeringan masih terns meningkat, serta suhu bahan menunjukkan suhu yang yang tinggi karena uap air yang dipanaskan masih jenuh.

Kemudian metoda II dilanjutkan sampai 160 menit dan menghasilkan yang sama dengan metoda 1. Kemudian pada metoda III yaitu sampai 240 menit dihasilkan kadar air menunjukkan dibawah 10 % Kabb, laju pengeringan menurun dan suhu bahan juga menurun karena ak-tivitas uap air van- dipanaskan oleh gelombang mikro sudah terhenti. Banyaknya Mangan yang dilakukan yaitu sebanyak 3 kali. Pada ulangan 1, kadar air yang dilnginkan terjadi pada menit ke-200, ulangan 11 pada menit ke-240 dan ulangan III pada menit ke-220. hal yang membedakan yaitu kandungan air disetiap ulangan berbeda.

Rendemen yang dihasilkan yaitu sekitar 8.5 % - 8.1 sangat kecil karena diakibatkan kandunuan air yang terkanduna dalam jamur tiram (Pleurotus ostereatus) sangat jenuh yaitu sekitar 90 %. Demikian juga pada saat di rehydrasi ratio, hasil yang dihasilkan kecil karena disebabkan pangs van(, diberikan pada jamur tiram selama proses pemblansiran. Karena pada proses pemblansiran terjadi kerusakan elastisitas dinding Bel dan komponen-komponen penyususun dinding. Pada hasil analisa mutu, tidak terjadi kerusakan komponen yang menyebabkan komponen pembentuk jamur tiram seperti protein dan karbohidrat berubah karena disebabkan pemanasan. Sehingga pengeringan dengan oven gelombang mikro ini baik untuk mempertahankan mutu dan kualitas dari produk itu sendiri.

Departemen Teknik Pertanian

Jamur Tiram: Ternyata Bisa Juga Dibuat Sate Jamur

Semarang, CyberNews. Penderita stroke, sate adalah makanan yang dihindari. Terlebih yang berbahan daging dengan kandungan kolesterol tinggi, seperti sate kambing dan sapi. Tapi kini, ada sate yang boleh dikonsumsi oleh penderita stroke.

Tak cuma aman, ia malah dipercaya punya khasiat menyembuhkan. Itulah sate jamur yang dijajakan Sularyadi (57) di Jalan Pamularsih dan Anjasmoro Raya, Semarang. Memang belum diselidiki secara medis, tapi menurut Sularyadi, khasiat makanan itu sudah terbuktikan oleh pengalaman.

Suatu ketika, ada seorang penderita stroke yang jajan di warungnya Jl Anjasmoro Raya. Kondisi cukup parah: Lumpuh dan tidak bisa bicara. Menurut seorang kerabat yang mengantar, orang itu sudah berobat ke mana-mana, termasuk dokter spesialis di sebuah rumah sakit ternama. Namun kesembuhan tak kunjung didapat.

Kebetulan, penderita stroke yang tinggal di Perumahan Puri Anjasmoro itu menyukai sate jamur Sularyadi. Hampir tiap dua hari sekali, ia ngiras. Tiga bulan berjalan, gejala stroke-nya berkurang. ''Sekarang, kondisi orang itu bahkan sudah pulih, bisa berjalan dan berbicara lancar,'' papar dia.

Seperti namanya, sate jamur berbahan dasar jamur. Lebih khusus jamur tiram. Sebelum dibakar di atas bara, jamur tiram segar direbus, untuk mengurangi kadar airnya. Setelah itu, dicampur bumbu sate kambing, seperti kecap, bawang merah, cabai, dan merica. Tak ketinggalan sebagai pelengkap, lalapan mentimun dan tomat.

Resep sate jamur, lanjut Sularyadi, ia ciptakan sendiri. Resep itu muncul dari hasil permenungan setelah berhenti bekerja sebagai tenaga marketing di sebuah perusahaan rokok, beberapa waktu lalu. Tak ingin berpangku tangan, lelaki itu memutuskan berjualan.

''Saya sering lihat acara kulinernya Pak Bondan (Bondan Winarno-Red) di televisi. Dari sana tercetus ide menjual makanan. Kebetulan saya juga suka makan sate kambing, tapi setelah mencoba-coba akhirnya tercipta resep sate jamur dengan bumbu sate kambing yang enak dan gampang dibuat itu.''

Saat menciptakan resep itu, pikiran Sularyadi hanya berfokus pada soal rasa. Kalau kemudian ada penderita stroke yang merasa beroleh kesembuhan setelah mengonsumsi sate jamur, ia tak pernah membayangkan. Karena bumbunya, sate jamur berasa mirip sate kambing. Jamur tiram yang dipotong kecil-kecil menyerupai daging. Kalau digigit terasa kenyil-kenyil.

Relatif murah

Mula-mula Sularyadi membuka warung sate jamurnya di Jalan Anjasmoro Raya, tepatnya di depan Apotek Daya Prima. Tak disangka, banyak orang yang menggemarinya. Sularyadi pun memutuskan membuka cabang di Jalan Pamularsih, tepatnya di seberang gedung SMA Ksatrian 1 Semarang.

Biasanya pembeli tertarik, mula-mula karena penasaran. Lalu setelah merasakan, banyak yang ketagihan dan menjadi langganan. Selain itu harga sate jamur relatif murah. Satu porsi hanya Rp 4.500. Makanan itu bisa disantap sendiri, atau dengan nasi. Sebagai teman, disediakan es bonavia, baik rasa mangga, maupun kelapa muda.

Lelaki yang mukim di Jalan WR Soepratman itu mengaku serius menjaga kualitas sate jamurnya. Agar rasanya optimal, jamur tiram yang ia datangkan dari Wonosobo, harus benar-benar segar. ''Jamur tiram tidak setiap hari ada di pasaran. Saya memilih tidak berjualan kalau tidak punya stok jamur segar. Disimpan di dalam kulkas, rasa dan aromanya akan terasa berubah,'' ujar Sularyadi.

( rukardi/cn05 )

Jamur Tiram: Kajian Mutu dan Daya Simpan Jamur tiram Dalam Trayfoam Dikemas Film Plastik

Kajian mutu dan daya simpan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus L) dalam tray-foam dikemas film plastik, ini merupakan hasil penelitian secara bertahap meliputi; (1) Penelitian pendahuluan, (2) Penelitian jenis film plastik dan suhu penyimpanan, serta (3) Penelitian rasio berat jamur per volume kemasan dan lama penyimpanan. Tujuan penelitian ini mempelajari, jenis film pengemas, suhu penyimpanan, rasio berat jamur segar tiap kemasan dan lama penyimpanan terhadap mutu dan daya simpan jamur tiram segar
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Tanaman Hortikultura dan Teknologi Makanan Politeknik Negeri Lampung, dari bulan April sampai Juni 2005. Bahan penelitian utama adalah jamur tiram segar, 3 jenis film plastik ketebalan 0.03 mm (polipropilen, polietilen low density (LDPE), polietilen hight density (HDPE), trayfoam ukuran 15x 15 x 5 cm. Alat yang digunakan berupa; Refrigrator/Inkubator, timbangan/neraca, sealer film plastik 30 cm, hand refraktometer, pH meter, dan alat titrasi.
Penelitian dilakukan mengikuti rancangan faktorial dalam waktu dengan rancangan lingkungan acak kelompok lengkap dalam 3 ulangan. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk memgetahui kriteria panen dan perlakuan pascapanen jamur tiram sebagai dasar perlakuan berikutnya. Perlakuan penelitian kedua berupa jenis film plastik pengemas 3 taraf (polietilen low density (LDPE) (P1), polietilen hight density (HDPE) (P2), polipropilen (P3) dan suhu penyimpanan 2 taraf (5'C (Si) dan 10'C (S2). Sedangkan perlakuan penelitian ketiga berupa; rasio berat jamur segar tiap kemasan 3 taraf (13% (B1), 26% (B2), dan 39% (B3) dan lama penyimpanan 4 taraf (5 hari (WI), 10 hari (W2), 15 hari (W3), dan 20 hari (W4). Peubah yang diamati berupa : (1) Mutu fisik dan (2) Daya simpan (hari). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program Minitab dan uji Turkey (BNJ) pada tingkat nyata 0.01 dan 0.05, diikuti analisis kecendrungan dengan regresi polinomial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Jenis film plastik polipropilen tebal 0.03 mm sebagai kemasan jamur tiram butih yang dipanen dengan kriteria bentuk tudung bulat, sisi tudung belum pecdh eitau bentuk tudung bulat, sebagidh sisi tudung telh berberigi/pecah maksimal 25%, tanpa menyertakan tangkai dan bertangkai t I CM yang disimpan pada suhu 5'C dapat mempertahankan perubahan fisik, kimiawi, dan menghasilkan daya simpan jamur tiram segar lebih lama; (2) Rasio berat jamur per volume kemasan 39% yang disimpan pada suhu 5'C menghasilkan perubahan mutu fisik dan kimiawi jamur tiram segar lebih baik dengan daya simpan selama 17-20 hari; (3) Mutu fisik, kimia, dan daya simpan jamur tiram segar terus menurun sejalan dengan lama penyimpanan dan dipengaruhi secara simultan oleh kriteria panen, perlakuan pascapanen, jenis film pengemas, suhu penyimpanan, dan rasio berat jamur per kemasan.
Sumber artikel: Erie Maulana Sy

Kamis, 05 Februari 2009

Jamur Tiram : Antara untung dan rugi

Tiram, rasanya enak dan teksturnya lembut seperti daging ayam. Konon, jamur tiram atau Pleurotus ostreatus sangat baik bagi tubuh karena rendah kolesterol dan bisa membantu terapi penyembuhan penyakit, seperti asma atau kanker. Wajar, budidaya jamur tiram berkembang pesat. Permintaan pun semakin tinggi.

Siang itu udara di ruangan bertembok bilik kayu terasa lembab. Tampak dua rak kayu yang saling berhadapan memenuhi ruangan 30 meter persegi itu. Terlihat ratusan polibag yang posisinya rebah dan saling berselang saling seperti zig zag.

Di bagian atas polibag tampak tudung kecil seperti cangkang tiram berwarna putih. Inilah tanaman jamur tiram, atau dalam bahasa latinnya Pleurotus ostreatus.

Pembudidaya jamur tiram itu adalah Asepta Suryawardana. Petani pemilik usaha jamur itu mengatakan, budidaya jamur tiram sangat menguntungkan. Pasalnya, jamur tiram adalah jamur pangan yang memiliki banyak manfaat. Jamur tiram bisa membantu terapi penyembuhan penyakit seperti asma hingga kanker. "Jamur tiram yang teskturnya seperti ayam, juga favorit vegetarian atau orang yang tidak mau memakan daging,' kata lelaki berusia 37 tahun itu.

Permintaan jamur tiram juga cukup tinggi. Dia sendiri biasanya menjual 5 kilogram sampai 6 kilogram,jamur tiram per hari. "Bahkan, permintaan pernah mencapai 17 kilogram per hari," ujar petani jamur di Malang, Jawa Timur itu.

Umumnya harga jamur di tingkat konsumen Rp 11.000,- s/d Rp 13.000,-. Suatu haga yang cukup beralasan mengingat usaha budidaya jamur ini sangat tingg resikonya.Tak jarang para petualang bisnis yang coba-coba akhirnya banyak yang gulung tikar.

Untung, permintaan masih bisa diimbangi pasokan. Selain dari petani, jamur tiram juga ada yang berasal dari budidaya menengah dan besar. "Tapi, semua punya pasar sendiri-sendiri. Jadi kami saling mengisi," katanya.

Kini, budidaya jamur tiram semakin ngetren. Pasalnya, permintaan jamur tiram masih tinggi. "Bahkan, sebagian pengumpul sudah ada yang mengekspor," katanya. Asepta sendiri mampu memanen 17 kilogram jamur tiram dari 6.000 polibag per hari.

Tapi, budidaya jamur tiram ini tidak selamanya mulus, karena ada beberapa kendala. Misalnya, cuaca panas yang bisa mengganggu kelembaban ruangan dan media tanam. Maklum, jamur tiram hanya bisa tumbuh dengan kelembaban udara berkisar antara 60 persen hingga 70 persen.

Sedangkan Agung Hidayanto, pemilik usaha serupa di Blitar, Jawa Timur mengaku bisa memanen 30-50 kilogram jamur dram per hari. Selain jamur, dia juga menjual bibit jamur dan media tanam. "Kami sering menerima pesanan dari petani jamur," katanya. Biasanya, dia menjual 10.000 log dengan harga Rp 2.500 per polibag. (Meifita Dian Handayani, Sam Cahyadi)

Jamur Tiram : Jamur Tiram untuk Antikolesterol..!

Khasiat jamur bagi kesehatan tubuh memang terbukti. Selain mengandung berbagai macam asam amino essensial, lemak, mineral, dan vitamin, juga terdapat zat penting yang berpengaruh terhadap aspek medis. Sejak berabad-abad lalu, jamur sudah menjadi makanan istimewa sehingga banyak orang menjadi penggemar.

Sudah turun-temurun masyarakat Jepang dan Cina melengkapi menu dengan jamur. Bukan saja kelezatan rasa, tetapi juga tinggi nilai gizinya. Orang Yunani kuno percaya, makan jamur menyebabkan seseorang menjadi lebih kuat dan sehat. Hasilnya mereka lebih kuat, berani dan perkasa. Firaun, Raja Mesir yang terkenal sangat keji, penghobi berat makan jamur. Saking istimewanya, raja itu menyebut jamur sebagai makanan para dewa.

Kandungan gizi

Tidak hanya menyedapkan, jamur mempunyai kandungan gizi cukup baik. Komposisi kimia yang terkandung tergantung jenis dan tempat tumbuhnya. Dari hasil penelitian, rata-rata jamur mengandung 19-35 persen protein. Dibanding beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), ia berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, sekitar ada sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Yang istimewa 72 persen lemaknya tidak jenuh, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4-24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet.

Hasil studi di Massachusett University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam Nicotinat, Pantothenat, dan biotin (Vitamin B) masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Center menyebutkan bahwa jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratake sebagai jamur obat), mengandung protein (19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asam amino, vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit C dan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, dan antioksidan.

Para peneliti dari Ujagar Group (India) menyampaikan, bahwa jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus dengan alasan: 100 persen sayuran dan bersih; mengandung protein tinggi dan kaya vitamin-mineral; rendah karbohidrat, lemak dan kalori; bagus untuk liver, pasien diabetes, dan menurunkan berat badan; berserat tinggi membantu pencernaan; antiviral dan antikanker; mudah memasaknya dan mudah dicerna; dan jamur tiram merupakan jamur yang paling enak rasanya dibanding jamur pangan lainnya.

Dari hasil penelitian Departemen Sain, Kementerian Industri Thailand, jamur tiram (Oyster mushroom) mempunyai kandungan: protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen, abu 1,14 persen. Per 100 gram jamur tiram segar, mengandung 45,65 kalori, 8,9 miligram (mg) kalsium, 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B-1, 0,75 mg vitamin B-2, dan 12,40 mg Vitamin C. Jamur juga mengandung folic acid yang cukup tinggi, konon mampu menyembuhkan anemia.

Sebagai perbandingan, tempe yang terbuat dari kedelai yang kaya serat dan juga sebagai sumber berbagai nutrien seperti calsium, Vitamin B, dan besi, mempunyai kandungan sebagai berikut: kalori 204, protein 17 gram, lemak 8 gram, karbohidrat 15 gram, calium 80 mg, Fe (Besi) 2 mg, dan Zn 0,2 mg.

Bisa dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram dan Vitamin C-nya juga 0,0 gram. Maka, kandungan gizi jamur masih lebih komplet sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.

Antikolesterol

Disebutkan bahwa para peneliti penyakit kanker menyarankan bahwa sebaiknya manusia mengonsumsi daging merah tidak lebih dari tiga ons per hari atau kurang dari itu. Daging tersebut adalah daging sapi, kerbau, kambing, dan babi yang dapat menyebabkan risiko lebih tinggi sebagai penyebab kanker usus, dan juga kemungkinan payudara, prostat, pankreas, perut, dan kanker ginjal. Kecil kemungkinan terkena kanker apabila mengonsumsi ayam dan ikan, dan untuk beberapa kasus malahan dapat melawan kanker. Sehubungan dengan hal itu, untuk yang senang mengkonsumsi burger disarankan untuk diselang-seling dengan ayam, seafood, sayuran, dan jamur (Anonympus, 1999).

Saat ini beberapa jamur digunakan sebagai obat untuk melawan kolesterol, kanker, dan AIDS. Senyawa aktif jamur yang terkandung dikabarkan dapat sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat membunuh serangga dan nematoda. Pada tahun 1960, para peneliti berhasil menemukan pengaruh beberapa jamur sebagai antitumor. Komponen aktif yang dimaksud adalah polysaccharida, dan khususnya adalah Beta - D - Glucans. Sebagai standardisasi produk dari jamur tiram (Plurotus ostreatus dan P. eryngii) disebut Plovastin yang dipasaran sebagai suplemen penurun kolesterol. Komponen aktif dari Plovastin adalah statin, secara baik menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia (Itzkovich, 2001).

Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava tentang "Natural products with hypolipemic and anti oxidant effect". Telah dilakukan studi pada sebuah grup dengan 57 laki-laki: perempuan = 1:1, usia setengah umur, dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama satu bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulan, secara statistik sangat menjanjikan, yakni kolesterol dan serum turun 12,6 persen dan triglycerol turun 27,2 persen. Jamur tiram juga mempunyai efek antioksidan dengan turunnya hasil peroksidasi di dalam eritrosit.

Beta-1,3/1-6-Glucan secara alami berasal dari polysaccharida yang secara intensif dipelajari sejak tahun 1950 sebagai antitumor dan perangkat immunostimulating (pemicu kekebalan). Pleuran adalah Beta- 1,3/1-6-Glucan diisolasi dari jamur tiram yang mempunyai kandungan polysaccharida tinggi, biasa digunakan untuk cream, salep, suspensi, dan bedak untuk perawatan wajah di dunia oleh peneliti dan perusahaan kosmetik untuk formulasinya (Contoh; Estee Lauder dan Clinique). Konsentrasi 0,5-2,00 persen. Perawatan wajah ini berguna untuk mengikat air, melembabkan kulit dan anti-inflamasi. Percobaan pada 121 pasien berjerawat kronis, diberikan setiap hari selama 21 hari, hasilnya 73,5 persen kondisinya membaik, 18,2 persen sembuh total (Kuniak et al, 1995. Faculty of Pharmacy and STV, Batislava, Slovak Republic in Beta Glucan Health Center, www.glucan.com/therapy 2002).

Sumber: Kompas, Jum'at 30 Agutus 2002

Minggu, 25 Januari 2009

Jamur Tiram: Jenis Jamur

Kelezatan jamur sudah banyak yang tahu, selain mudah disulap menjadi berbagai macam olahan, jamur juga merupakan hidangan favorit kaum vegetaris.

Bak jamur dimusim hujan, akhir-akhir ini berbagai jenis jamur banyak dijual di pasaran. Baik dalam keadaan segar maupun kering. Jamur makin disuka karena kandungan gizinya yang tinggi dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Lalu, dari sekian banyak kerabat jamur, jenis manakah yang paling lezat disajikan di meja makan?


Jamur merang:
Warna tudungnya ada beberapa macam, antara lain putih bersih, abu-abu dan hitam tergantung pada bibitnya dan cara budidayanya. Paling enak jamur ini dimasak ketika tudungnya belum mekar.


Jamur champignon:
Di sini dikenal dengan nama jamur kancing. Termasuk dalam jenis jamur bunga putih. Jamur jenis ini dibudidayakan khusus di daerah beriklim sejuk. Biasanya dijual segar atau dalam kaleng. Selain itu, jamur ini juga dapat diawetkan dengan cara dikeringkan untuk tepung jamur atau keripik jamur.


Jamur kuping:
Dinamakan demikian karena bentuknya mirip daun telinga alias kuping. Teksturnya lunak dan lentur saat masih segar. Warna dan ukurannya bervariasi, tergantung jenisnya. Jamur kuping hitam (black jelly), berwarna agak kemerahan dan berukuran relatif lebar. Jamur kuping agar (white jelly), berwarna putih, ukurannya lebih kecil dan tipis. Lebih sering digunakan dalam masakan Cina.


Jamur tiram:
Biasanya disebut dengan oyster mushroom. Tangkai tudungnya tidak tepat di tengah dan tidak bulat benar, melainkan menyerupai cangkang tiram. Ukuran dan warna tudungnya pun bervariasi, tergantung dari jenisnya. Jamur tiram putih (white oyster), warna tudungnya putih susu sampai putih kekuningan dan bergaris tengah 3-14 cm. Jamur tiram abu-abu, warna tudungnya abu-abu kecoklatan sampai kuning kehitaman dan lebarnya 6-14 cm. Jamur tiram cokelat (tedokihiratake atau abalon), warna tudungnya keputihan atau sedikit keabuan sampai abu-abu kecokelatan dan berdiameter 5-12 cm. Jamur tiram pink (pink oyster atau sakura shimeji), disebut demikian karena tudungnya berwana kemerahan. Jamur tiram umumnya dijual dalam kemasan kaleng dan jarang sekali dijual dalam keadaan segar, karena jamur ini banyak mengandung air sehingga mudah busuk.


Jamur payung:
Dalam bahasa Jepang disebut shiitake, sedangkan dalam bahasa Cina disebut hioko. Di indonesia sendiri orang biasanya menyebutnya dengan nama jamur jengkol, hal ini karena bentuk dan aromanya seperti jengkol. Jamur ini berwarna kuning kecokelatan dengan tudung berdiameter 3-10 cm. Dalam keadaan segar jamur ini sedikit kenyal, tetapi setelah kering menjadi liat. Harganya relatif mahal karena selain rasanya enak jamur ini juga berkhasiat mengobati penyakit kanker dan hepatitis B. Biasanya dijual dalam keadaan segar dan kering.


Jamur morel:
Berjuluk rajanya jamur di kawasan Eropa, karena rasanya yang sangat enak. Banyak ditemukan pada saat musim semi dan awal musim gugur. Untuk mendapatkan kelezatan berlipat ganda, jamur ini harus dimasak dengan keahlian khusus. Banyak dijual dalam bentuk kering atau kalengan.


Jamur ling zhi:
Selain rasanya sangat enak jika dimasak sup, jamur ini juga berkhasiat mencegah dan mengobati penyakit influenza.


Jamur emas:
Golden mushroom ini sering juga disebut sebagai jamur kuritake. Jamur ini berbentuk ramping mirip dengan bentuk taoge.


Jamur boletus:
Jamur ini sangat terkenal di kawasan Eropa karena aroma, rasa dan kelezatannya yang khas, terutama ketika jamur ini masih muda.


Jamur nomeko:
Disebut juga dengan jamur kepala monyet. Meskipun berbulu, rasanya sangat enak. Di Indonesia, jamur ini tidak terlalu populer sehingga jarang ditemukan di pasaran.


Jamur black truffle:
Merupakan jamur hutan yang disebut juga black pearl atau black queen. Harganya sangat mahal dan sukar diperoleh. Sebab, jamur ini tumbuh di bawah permukaan tanah yaitu sedalam 10-30 cm.


Jamur cepe:
Batangnya menggelembung menyerupai batang pohon. Banyak dibudidayakan di negara Eropa. Jamur ini dapat dimakan mentah untuk salad dan sangat lezat dibuat campuran omelet.

Artikel Source : http://www.hanyawanita.com

Kamis, 22 Januari 2009

Jamur Tiram : Aneka Masakan Jamur Tiram

Resep Masakan Jamur Tiram

Sup Jamur

Bahan :

  • Jamur tiram
  • Sayuran
  • makaroni

Bumbu :

  • Bawang putih
  • Bawang merah goreng
  • Kaldu
  • Merica bubuk
  • Bumbu penyedap
  • gula dan garam

Cara Masak :

  1. Bawang putih ditumbuk halus,ditumiskan dan dimasukkan dalam kuah mendidih.
  2. Masukkan sayuran,makaroni dan jamur tiram lalu tambahkan garam,merica bubuk,sedikit gula.
  3. Setelah masak,angkat dan taburi bawang merah goreng.

Lumpia Isi Jamur Tiram

Bahan :

  • Kulit lumpia
  • Jamur tiram,sayuran dan telur

Bumbu :

  • Bawang merah
  • Bawang Putih
  • merica bubuk
  • garam dan bumbu penyedap

Cara Masak :

  1. Bawang merah/putih diiris-iris lalu ditumis sampai layu.
  2. Masukkan irisan jamur dan sayuran dan diaduk-aduk sampai layu pula.
  3. tambahkan garam,merica,bumbu penyedap. Aduk sampai rata dan tambahkan telur yang telah dikocok dan lanjutkan pemasakan isi lumpia sampai matang.
  4. Isikan pada kulit lumpia lalu digoreng.

Kentucky Jamur Tiram

Bahan :

  • Jamur tiram
  • Telur
  • Tepunt terigu
  • Minyak goreng

Bumbu :

  • Bumbu instan

Cara masak :

  1. Cuci jamur tiram. balur dengan putih telur lalu balur dengan tepung terigu yang sudah dicampur dengan bumbu instan.
  2. Masak (goreng) sampai panas dan hidangkan dengan saus.

Jamur Tiram Tumis Nanas

Bahan :

  • Jamur tiram
  • Nanas
  • Tepung tapioka

Bumbu :

  • Garam
  • gula
  • cabe
  • cuka

Cara masak :

  1. Jamur direbus lalu dipotong-potong
  2. Nanas dipotong-potong,lalu ditumis bersama cabe sampai lalu.
  3. Selanjutnya masukkan jamur dalam tumis tersebut.
  4. Tambahkan garam,gula,cuka sesuai selera.
  5. Lumatkan tepung tapioka (tepung jagung) dalam air dan tuangkan dalam tumis tersebut dan masak sampai mengental.

Acar Jamur Tiram

Bahan :

  • Jamur tiram
  • Minyak wijen

Bumbu :

  • Bawang putih
  • Cabe
  • Kecap
  • Vetsin
  • Cuka

Cara masak :

  1. Jamur tiram direbus lalu dipotong-potong. Bawang putih dan cabe diiris-iris lalu dicampur kecap,vetsin,cuka dan mimyak wijen.
  2. Selanjutnya,campurkan dan aduk merata semua bahan dan bumbu-bumbunya.

Timlo Jamur Tiram

Bahan :

  • Jamur tiram
  • Daging ayam
  • Udang
  • Wortel
  • Kapri
  • Sayuran
  • Kentang
  • Seledri

Bumbu :

  • Bawang merah goreng
  • Bawang putih
  • Lada
  • Kecap
  • Garam

Cara Masak :

  1. Daging ayam direbus dalam air. Wortel dan jamur diiris sesuai selera. Kentang diiris lalu digoreng.
  2. Tumbuk (lumatkan) udang yang sudah dikupas kulit dan kepalanya bersama bumbu-bumbu lalu ditumis.
  3. Masukkan tumisan tersebut dalam kuah lalu masukkan sayuran kedalamnya. Kemudian tambahkan kecap dan cuka secukupnya dan masak sampai bau sedap.

Jamur Tiram : Kandungan Gizi jamur Tiram

ABSTRAK

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur yang hidup di kayu mudah dibudidayakan menggunakan substrat serbuk kayu dan diinkubasikan dalam kumbung. Jamur tiram termasuk jamur pangan potensial yang mempunyai nilai gizi tinggi, dengan kandungan senyawa aktif mampu mengendalikan kesehatan manusia. Pelaksananan kegiatan produksi jamur tiram pada tahun anggaran 2001 telah dipersiapkan 10.000 log menjadi 3 periode penanaman ke dalam 2 unit kumbung. Untuk menjaga kesinambungan produksi maka pada tahun anggaran 2002 kegiatan diarahkan pada proses pemeliharaan hingga panen dan diseminasi melalui kegiatan pelatihan. Dari 3 periode tanam menunjukkan adanya peningkatan produksi jamur bertahap dari periode I sampai pada periode III. Kecenderungan ini ada hubungannya dengan tingkat pemahaman petani dalamproses pemeliharaan jamur tiram

Latar Belakang

Jamur tiram atau dalam bahasa latin disebut Pleurotus sp. merupakan jamur konsumsi termasuk kedalam Klas Bosidiomycetes. Spesies jamur tiram, Pleurotus ostreatus selain dapat dikonsumsi juga bernilai ekonomi tinggi. Selain itu masih banyak species jamur tiram lainnya dari Genus Pleurotus yang telah dibudidayakan antara lain Pleurotus umbellatus, P. flabellatus, P. dryngeus, P. sajor caju, P. iringii, P. abalonus. Jamur tiram yang banyak dikenal oleh petani jamur Indonesia secara umum antara lain : Tiram putih (Pleurotus ostreatus), jenis ini memiliki tangkai bercabang. Disebut jamur tiram putih karena jamur ini memang berwarna putih, tudungnya bulat 3-15 cm. Tiram abu-abu (Pleurotus cystidius), jenis jamur ini tangkainya tidak bercabang, tudung bulat dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan tiram putih. Tiram abu-abu keunggulannya mempunyai rasa manis. Tiram raja (Pleurotus umbellatus), atau King oyster tidak bercabang, tudung besar berwarna kecoklat-coklatan dan pecah-pecah bagian pinggirnya.
Kandungan protein jamur tiram rata-rata 3,5-4% dari berat basah. Berarti proteinnya dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Bila dihitung dari berat kering jamur tiram kandungan proteinnya adalah 19-35%, sementara beras 7,3%, gandum 13,2%, kedelai 39,1% dan susu sapi 25,2%. Jamur tiram juga mengandung sembilan asam-asam amino esensial yang tidak bisa disintesis dalam tubuh yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin dan fenilalanin. Kandungan lemak jamur tiram setidaknya 72% dari total asam-asam lemaknya adalah asam lemak tidak jenuh. Jamur tiram juga mengandung sejumlah vitamin penting terutama kelompok vitamin B, vitamin C dan provitamin D yang akan diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Kandungan vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol)-nya cukup tinggi. Jamur merupakan sumber mineral yang baik, Kandungan mineral utama yang tertinggi adalah kalium (K), kemudian fosfor (P), natrium (Na), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Namun, jamur juga merupakan sumber mineral minor yang baik karena mengandung seng, besi, mangan, molibdenum, kadmium, dan tembaga. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Mg mencapai 56-70 persen dari total abu, dengan kandungan kalium sangat tinggi mencapai 45 persen. Menurut Chang dan Miles kandungan logam berat itu masih jauh di bawah batas yang ditetapkan dalam undang-undang Fruit Product Order and Prevention of Food Adulteration Act tahun 1954. Oleh karena itu jamur tiram sebagai sayuran adalah aman dikonsumsi setiap hari, sumber yang baik untuk asam-asam amino yang diperlukan dalam membentuk protein dalam tubuh, sumber yang baik untuk vitamin terutama vitamin B1, B2 dan provitamin D2, dan sumber mineral terutama kalium dan fosfor.
Jamur tiram bisa hidup pada daerah yang bersuhu antara 10 s/d 32 oC. Artinya bila suhu <10>oC jamur tiram tumbuh kurang baik demikian pula apabila >32oC. Adapun pertumbuhan optimum jamur tiram adalah pada suhu 25-26 oC. Secara alamiah di Indonesia daerah yang mempunyai suhu 25-26 oC terdapat pada daerah dataran tinggi kira-kira pada ketinggian 500-1000 m dpl.
BPPT dalam pelaksanaan kegiatan IPTEKDA bekerjasama dengan PT. Tata Agro Nusantara Indah (TANI) membuat unit pilot percontohan budidaya produksi jamur tiram di Kabupaten Subang Jawa Barat. Kabupaten Subang dengan ketinggian 600 m dpl. dengan suhu rata-rata 24oC potensial untuk usaha budidaya jamur tiram. Menurut catatan TANI tahun 2001 bahwa dari hasil uji coba produksi jamur tiram di Karawang yang mempunyai suhu rata-rata 30 oC menunjukkan bahwa dari bibit dalam log berat 1 kg, dapat dipanen jamur 1-1,5 kg/log dari kemungkinan 1,5-2,0 kg jamur/log. Biasanya jamur tiram yang ditanam di dataran tinggi memiliki tudung lebih lebar dibandingkan dengan yang ditanam di dataran rendah. Tentunya hasil panen harapan untuk di daerah Subang akan berbeda.

Kesimpulan

  • Jamur tiram dapat ditumbuh kembangkan pada media serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik.
  • Pemeliharaan dapat dilakukan di dalam kumbung yang difasilitasi hujan buatan, disusun diatas rak secara vertikal.
  • Pertumbuhan dan produksi jamur tiram sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, sehingga peranan ketekunan pemelihara sangat menentukan.
  • Kegiatan percontohan budidaya jamur tiram di desa Tambakan telah menjadi perhatian dan rujukan oleh masyarakat jamur di desa lain.
Sumber Artikel : Prosiding Seminar Teknologi untuk Negeri 2003, Vol. II, hal. 123-126 /HUMAS-BPPT/