Kamis, 26 Februari 2009

Jamur Tiram: Ternyata Bisa Juga Dibuat Sate Jamur

Semarang, CyberNews. Penderita stroke, sate adalah makanan yang dihindari. Terlebih yang berbahan daging dengan kandungan kolesterol tinggi, seperti sate kambing dan sapi. Tapi kini, ada sate yang boleh dikonsumsi oleh penderita stroke.

Tak cuma aman, ia malah dipercaya punya khasiat menyembuhkan. Itulah sate jamur yang dijajakan Sularyadi (57) di Jalan Pamularsih dan Anjasmoro Raya, Semarang. Memang belum diselidiki secara medis, tapi menurut Sularyadi, khasiat makanan itu sudah terbuktikan oleh pengalaman.

Suatu ketika, ada seorang penderita stroke yang jajan di warungnya Jl Anjasmoro Raya. Kondisi cukup parah: Lumpuh dan tidak bisa bicara. Menurut seorang kerabat yang mengantar, orang itu sudah berobat ke mana-mana, termasuk dokter spesialis di sebuah rumah sakit ternama. Namun kesembuhan tak kunjung didapat.

Kebetulan, penderita stroke yang tinggal di Perumahan Puri Anjasmoro itu menyukai sate jamur Sularyadi. Hampir tiap dua hari sekali, ia ngiras. Tiga bulan berjalan, gejala stroke-nya berkurang. ''Sekarang, kondisi orang itu bahkan sudah pulih, bisa berjalan dan berbicara lancar,'' papar dia.

Seperti namanya, sate jamur berbahan dasar jamur. Lebih khusus jamur tiram. Sebelum dibakar di atas bara, jamur tiram segar direbus, untuk mengurangi kadar airnya. Setelah itu, dicampur bumbu sate kambing, seperti kecap, bawang merah, cabai, dan merica. Tak ketinggalan sebagai pelengkap, lalapan mentimun dan tomat.

Resep sate jamur, lanjut Sularyadi, ia ciptakan sendiri. Resep itu muncul dari hasil permenungan setelah berhenti bekerja sebagai tenaga marketing di sebuah perusahaan rokok, beberapa waktu lalu. Tak ingin berpangku tangan, lelaki itu memutuskan berjualan.

''Saya sering lihat acara kulinernya Pak Bondan (Bondan Winarno-Red) di televisi. Dari sana tercetus ide menjual makanan. Kebetulan saya juga suka makan sate kambing, tapi setelah mencoba-coba akhirnya tercipta resep sate jamur dengan bumbu sate kambing yang enak dan gampang dibuat itu.''

Saat menciptakan resep itu, pikiran Sularyadi hanya berfokus pada soal rasa. Kalau kemudian ada penderita stroke yang merasa beroleh kesembuhan setelah mengonsumsi sate jamur, ia tak pernah membayangkan. Karena bumbunya, sate jamur berasa mirip sate kambing. Jamur tiram yang dipotong kecil-kecil menyerupai daging. Kalau digigit terasa kenyil-kenyil.

Relatif murah

Mula-mula Sularyadi membuka warung sate jamurnya di Jalan Anjasmoro Raya, tepatnya di depan Apotek Daya Prima. Tak disangka, banyak orang yang menggemarinya. Sularyadi pun memutuskan membuka cabang di Jalan Pamularsih, tepatnya di seberang gedung SMA Ksatrian 1 Semarang.

Biasanya pembeli tertarik, mula-mula karena penasaran. Lalu setelah merasakan, banyak yang ketagihan dan menjadi langganan. Selain itu harga sate jamur relatif murah. Satu porsi hanya Rp 4.500. Makanan itu bisa disantap sendiri, atau dengan nasi. Sebagai teman, disediakan es bonavia, baik rasa mangga, maupun kelapa muda.

Lelaki yang mukim di Jalan WR Soepratman itu mengaku serius menjaga kualitas sate jamurnya. Agar rasanya optimal, jamur tiram yang ia datangkan dari Wonosobo, harus benar-benar segar. ''Jamur tiram tidak setiap hari ada di pasaran. Saya memilih tidak berjualan kalau tidak punya stok jamur segar. Disimpan di dalam kulkas, rasa dan aromanya akan terasa berubah,'' ujar Sularyadi.

( rukardi/cn05 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar